Pages

Ads 468x60px

Selasa, 12 November 2013

Jago Tempur Lufwaffe di Battle of Britain 1940



Jago Tempur Lufwaffe di Battle of Britain 1940


Battle of Britain terjadi dari Juni sampai Oktober 1940 adalah perang udara terbesar yang terjadi di Eropa Barat antara Royal Air Force Inggris yang berjuang menghadapi serbuan udara Luftwaffe Jerman setelah kekalahan telak dalam Battle of France yang dialami Sekutu

Pangkat
Nama Depan
Nama Akhir
Kemenangan
Unit Tempur
Oberleutnant
Helmut
Wick
42
I./JG 2
Major
Adolf "Dolfo"
Galland
35
III./JG 26, Stab JG 26
Hauptmann
Walter
Oesau
34
III./JG 51
Major
Werner "Vati"
Mölders
28
Stab JG 51
Oberleutnant
Hermann-Friedrich
Joppien
26
I./JG 51
Oberleutnant
Herbert
Ihlefeld
24
I./LG 2
Hauptmann
Gerhard
Schöpfel
23
III./JG 26
Oberfedwebel
Siegfried "Wurm"
Schnell
18
II./JG 2
Hauptmann
Horst "Jacob"
18
II./JG 51
Oberleutnant
Hans "Assi"
17
III./JG 2
Leutnant
Erich
17
III./JG 53
Hauptmann
Heinz
16
II./JG 53
Oberfedwebel
Werner
16
I./JG 2
Oberleutnant
Arnold
15
I./JG 51
Oberleutnant
Hans
Philipp
15
II./JG 54
Oberleutnant
Hans-Ekkehard
14
III./JG 54
Major
Karl-Heinz
Leesemann
14
I./JG 52
Oberleutnant
Joachim
14
III./JG 26
Oberleutnant
Josef "Pips"
14
II./JG 51
Oberleutnant
Heinz
13
III./JG 26
Major
Erich
Groth
13
II./ZG 76
Hauptmann
Hans-Karl
13
I./JG 53
Oberleutnant
Hans-Joachim
Jabs
12
II./ZG 76
Hauptmann
Hans
Wiggers
12
I./JG 51
Oberleutnant
Helmut
11
I./JG 52
Oberleutnant
Erich
Hohagen
11
II./JG 51
Oberleutnant
Gustav
11
III./JG 26
Feldwebel
Heinz
Bär
10
I./JG 51
Oberleutnant
Kurt
Brändle
10
II./JG 53
Oberleutnant
Josef "Joschko"
10
II./JG 51
Hauptmann
Dietrich
Hrabak
10
II./JG 54
Leutnant
Rolf
Kaldrack
10
III./ZG 76
Oberleutnant
Karl-Heinz
10
I./JG 2
Leutnant
Erich
10
Stab JG 2
Oberleutnant
Gustav
10
II./JG 27
Oberfedwebel
Erich
10
I./JG 2
Feldwebel
Walter
Scherer
10
III./ZG 26
Leutnant
Heinz
Tornow
10
II./JG 51
Leutnant
Eduard
Tratt
10
I./Erp.Gr. 210
Hauptmann
Wolf-Dietrich
10
III./JG 53

Total Kills : 626 unit Pesawat Royal Air Force Inggris yang ditembak jatuh oleh 40 jago tempur Luftwaffe Jerman dari 998 pesawat Inggris yang tertembak jatuh selama Battle of Britain. Sedangkan Jerman kehilangan lebih banyak lagi pesawat mereka, yaitu 1770 unit (kebanyakan pesawat pembom Jerman dan penempur yang jatuh kelaut akibat kehabisan bahan bakar).
Dibulan Juli dalam perang udara ini Luftwaffe Jerman yang unggul jumlah pesawat tempur sebanyak 2409 unit keteteran saat menghadapi kekuatan udara RAF Inggris yang hanya siap tempur sebanyak 1355 unit (itupun hanya 704 unit yang benar-benar siap operasional).
Pertempuran udara dilangit Inggris dimulai setelah operasi Dynamo yang mana Inggris berhasil mengevakuasi 400.000 lebih pasukan Sekutu dari daratan Dunkrik menuju pantai selatan Inggris setelah kekalahan telak di Perancis pada Juni 1940.
Jerman sendiri berencana akan mengelar operasi Sea Lowee (Sea Lion) untuk menguasai supremasi udara dan mendaratkan pasukan daratnya di
Inggris pada September 1940.
 
Pada Juli 1940 Luftwaffe Jerman mulai melancarkan serangan udara di sepanjang pantai selatan dan tenggara Inggris untuk menguasai jalur selat Channel dengan banyak mengincar kapal militer dan dagang Inggris.
Dibulan Agustus 1940 serangan udara Jerman dialihkan ke kota-kota
Inggris bagian tengah hingga London dengan target lapangan udara dan pabrik-pabrik militer Inggris.
Dibulan ini juga untuk pertama kalinya
Inggris berhasil membalas serangan udara Jerman dengan melancarkan serangan udara pada malam hari ke Berlin pada 24-25 Agustus mengandalkan pembom Vickers Wellington dan Bristol Blenheim.
Hitler yang marah akan hal tersebut memerintahkan serangan udara balasan terkonsentrasi ke kota London.
Barulah pada tanggal 7-15 September, Jerman terkonsentrasi melancarkan serangan udara besar-besaran ke London, Ibukota Inggris.
Menggunakan lebih dari 1000 unit pesawat bomber dan penempur Jerman memulai serangan udaranya pada siang hari.
Tapi
Inggris lebih cerdik, Marsekal AU RAF Inggris Downding memerintahkan penempur ringan Spitfire dikerahkan untuk menghadang pemburu Me-109 dan pengawal bomber Me-110 Jerman.
Sedangkan penempur berat
Hurricane digunakan untuk menjatuhkan bomber Heinkel He-111 dan Dornier Do-17.
Disini taktik Jerman ternyata salah, karena Kastaf AU Luftwaffe
Goering memerintahkan pesawat-pesawat bomber menyerang hanya dengan sedikit pesawat pengawal.
Sedangkan pesawat pemburu Luftwaffe umumnya mendahului serangan untuk mencari pesawat-pesawat
RAF Inggris.
Radar
Inggris juga ampuh mengetahui arah serangan Jerman sehingga pilot-pilot RAF dapat dengan cepat menuju arah target serangan udara musuh.
Selain itu kebanyakan pesawat tempur Messerschmitt Jerman kala itu hanya memiliki jarak jangkau yang pendek sehingga daya terbangnya terbatas untuk berada lebih lama dilangit
Inggris, yang berakibat banyak pesawat tempurnya jatuh dilaut sebelum sampai dipangkalan udaranya di Perancis dan Benelux.
 
Dalam perang udara ini juga banyak pilot-pilot berpengalaman dari Jerman yang jatuh dan tertangkap oleh musuh. Sebagian besar jatuh bukan karena dogfight melawan pilot Inggris tapi karena kehabisan bahan bakar sehingga terpaksa landing darurat didaratan Inggris.
Tapi walaupun begitu Jerman tetap mampu merontokkan banyak pesawat tempur RAF Inggris, tercatat 998 unit pesawat Inggris berhasil mereka jatuhkan. Sebagian besar adalah  Spitfire 55% dari total kills, dan 38% adalah Hurricane.
Yang unik dari pertempuran ini adalah Royal Navy Air Force juga ikut diperbantukan bersama RAF untuk mempertahankan langit Inggris. Adolph Malan dari AL Inggris dan Johnny “Patt” Pattle dari RAF meraih kills terbanyak menjatuhkan pesawat Luftwaffe selama Battle of Britain.
Sedangkan dipihak Jerman, Helmut Wick adalah pilot tempur Luftwaffe terbanyak yang menembak jatuh pesawat RAF Inggris dengan total 42 kills selama Battle of Britain. Sebanyak 24 unit Spitfire yang berhasil dijatuhkan Wick dalam dogfight sengit dilangit Inggris dan selat Channel.
 
Inggris yang kekurangan pilot tempur mendapat banyak bantuan pilot-pilot dari negara persemakmurannya seperti Kanada, Afrika Selatan, Selandia Baru, India, dan Australia. Pilot-pilot Armee D’Lair Perancis yang kabur ke Inggris juga ikut bahu membahu berjuang bersama RAF dalam mempertahankan Inggris. Diam-diam Amerika Serikat juga ikut mengirimkan pilot USAAF untuk membantu Inggris.
Operasi Sea Lion pun diundur pada bulan Oktober, dan akhirnya dibatalkan oleh Hitler setelah Jerman kehilangan banyak pesawat tempur mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text