Jago
Tempur Lufwaffe di Battle of
Britain 1940
Battle of Britain terjadi dari Juni sampai Oktober 1940 adalah perang
udara terbesar yang terjadi di Eropa Barat antara Royal Air Force Inggris yang
berjuang menghadapi serbuan udara Luftwaffe
Jerman setelah kekalahan telak dalam Battle of France yang dialami Sekutu.
Pangkat
|
Nama
Depan
|
Nama
Akhir
|
Kemenangan
|
Unit
Tempur
|
Oberleutnant
|
Helmut
|
Wick
|
42
|
I./JG 2
|
Major
|
Adolf
"Dolfo"
|
Galland
|
35
|
III./JG 26, Stab JG 26
|
Hauptmann
|
Walter
|
Oesau
|
34
|
III./JG 51
|
Major
|
Werner
"Vati"
|
Mölders
|
28
|
Stab JG 51
|
Oberleutnant
|
Hermann-Friedrich
|
Joppien
|
26
|
I./JG 51
|
Oberleutnant
|
Herbert
|
Ihlefeld
|
24
|
I./LG 2
|
Hauptmann
|
Gerhard
|
Schöpfel
|
23
|
III./JG 26
|
Oberfedwebel
|
Siegfried
"Wurm"
|
Schnell
|
18
|
II./JG 2
|
Hauptmann
|
Horst
"Jacob"
|
18
|
II./JG 51
|
|
Oberleutnant
|
Hans "Assi"
|
17
|
III./JG 2
|
|
Leutnant
|
Erich
|
17
|
III./JG 53
|
|
Hauptmann
|
Heinz
|
16
|
II./JG 53
|
|
Oberfedwebel
|
Werner
|
16
|
I./JG 2
|
|
Oberleutnant
|
Arnold
|
15
|
I./JG 51
|
|
Oberleutnant
|
Hans
|
Philipp
|
15
|
II./JG 54
|
Oberleutnant
|
Hans-Ekkehard
|
14
|
III./JG 54
|
|
Major
|
Karl-Heinz
|
Leesemann
|
14
|
I./JG 52
|
Oberleutnant
|
Joachim
|
14
|
III./JG 26
|
|
Oberleutnant
|
Josef "Pips"
|
14
|
II./JG 51
|
|
Oberleutnant
|
Heinz
|
13
|
III./JG 26
|
|
Major
|
Erich
|
Groth
|
13
|
II./ZG 76
|
Hauptmann
|
Hans-Karl
|
13
|
I./JG 53
|
|
Oberleutnant
|
Hans-Joachim
|
Jabs
|
12
|
II./ZG 76
|
Hauptmann
|
Hans
|
Wiggers
|
12
|
I./JG 51
|
Oberleutnant
|
Helmut
|
11
|
I./JG 52
|
|
Oberleutnant
|
Erich
|
Hohagen
|
11
|
II./JG 51
|
Oberleutnant
|
Gustav
|
11
|
III./JG 26
|
|
Feldwebel
|
Heinz
|
Bär
|
10
|
I./JG 51
|
Oberleutnant
|
Kurt
|
Brändle
|
10
|
II./JG 53
|
Oberleutnant
|
Josef
"Joschko"
|
10
|
II./JG 51
|
|
Hauptmann
|
Dietrich
|
Hrabak
|
10
|
II./JG 54
|
Leutnant
|
Rolf
|
Kaldrack
|
10
|
III./ZG 76
|
Oberleutnant
|
Karl-Heinz
|
10
|
I./JG 2
|
|
Leutnant
|
Erich
|
10
|
Stab JG 2
|
|
Oberleutnant
|
Gustav
|
10
|
II./JG 27
|
|
Oberfedwebel
|
Erich
|
10
|
I./JG 2
|
|
Feldwebel
|
Walter
|
Scherer
|
10
|
III./ZG 26
|
Leutnant
|
Heinz
|
Tornow
|
10
|
II./JG 51
|
Leutnant
|
Eduard
|
Tratt
|
10
|
I./Erp.Gr. 210
|
Hauptmann
|
Wolf-Dietrich
|
10
|
III./JG 53
|
Total
Kills : 626
unit Pesawat Royal
Air Force Inggris yang ditembak jatuh oleh 40 jago tempur Luftwaffe
Jerman dari 998
pesawat Inggris
yang tertembak jatuh selama Battle of Britain. Sedangkan Jerman
kehilangan lebih banyak lagi pesawat mereka, yaitu 1770 unit (kebanyakan pesawat pembom Jerman dan penempur yang jatuh kelaut akibat kehabisan bahan bakar).
Dibulan Juli dalam perang udara ini Luftwaffe Jerman yang unggul jumlah
pesawat tempur sebanyak 2409 unit
keteteran saat menghadapi kekuatan udara RAF Inggris yang
hanya siap tempur sebanyak 1355 unit
(itupun hanya 704 unit yang
benar-benar siap operasional).
Pertempuran udara dilangit Inggris dimulai setelah operasi Dynamo yang mana Inggris berhasil mengevakuasi 400.000 lebih pasukan Sekutu dari
daratan Dunkrik
menuju pantai selatan Inggris
setelah kekalahan telak di Perancis pada
Juni 1940.
Jerman sendiri berencana akan mengelar operasi Sea Lowee (Sea Lion) untuk menguasai supremasi udara dan mendaratkan pasukan daratnya di Inggris pada September 1940.
Jerman sendiri berencana akan mengelar operasi Sea Lowee (Sea Lion) untuk menguasai supremasi udara dan mendaratkan pasukan daratnya di Inggris pada September 1940.
Pada Juli 1940 Luftwaffe Jerman
mulai melancarkan serangan udara di sepanjang pantai selatan dan tenggara Inggris untuk menguasai jalur selat Channel
dengan banyak mengincar kapal militer dan dagang Inggris.
Dibulan Agustus 1940 serangan udara Jerman dialihkan ke kota-kota Inggris bagian tengah hingga London dengan target lapangan udara dan pabrik-pabrik militer Inggris.
Dibulan ini juga untuk pertama kalinya Inggris berhasil membalas serangan udara Jerman dengan melancarkan serangan udara pada malam hari ke Berlin pada 24-25 Agustus mengandalkan pembom Vickers Wellington dan Bristol Blenheim.
Hitler yang marah akan hal tersebut memerintahkan serangan udara balasan terkonsentrasi ke kota London.
Dibulan Agustus 1940 serangan udara Jerman dialihkan ke kota-kota Inggris bagian tengah hingga London dengan target lapangan udara dan pabrik-pabrik militer Inggris.
Dibulan ini juga untuk pertama kalinya Inggris berhasil membalas serangan udara Jerman dengan melancarkan serangan udara pada malam hari ke Berlin pada 24-25 Agustus mengandalkan pembom Vickers Wellington dan Bristol Blenheim.
Hitler yang marah akan hal tersebut memerintahkan serangan udara balasan terkonsentrasi ke kota London.
Barulah pada tanggal 7-15 September, Jerman terkonsentrasi melancarkan
serangan udara besar-besaran ke London,
Ibukota Inggris.
Menggunakan lebih dari 1000 unit pesawat bomber dan penempur Jerman memulai serangan udaranya pada siang hari.
Tapi Inggris lebih cerdik, Marsekal AU RAF Inggris Downding memerintahkan penempur ringan Spitfire dikerahkan untuk menghadang pemburu Me-109 dan pengawal bomber Me-110 Jerman.
Sedangkan penempur berat Hurricane digunakan untuk menjatuhkan bomber Heinkel He-111 dan Dornier Do-17.
Disini taktik Jerman ternyata salah, karena Kastaf AU Luftwaffe Goering memerintahkan pesawat-pesawat bomber menyerang hanya dengan sedikit pesawat pengawal.
Sedangkan pesawat pemburu Luftwaffe umumnya mendahului serangan untuk mencari pesawat-pesawat RAF Inggris.
Radar Inggris juga ampuh mengetahui arah serangan Jerman sehingga pilot-pilot RAF dapat dengan cepat menuju arah target serangan udara musuh.
Selain itu kebanyakan pesawat tempur Messerschmitt Jerman kala itu hanya memiliki jarak jangkau yang pendek sehingga daya terbangnya terbatas untuk berada lebih lama dilangit Inggris, yang berakibat banyak pesawat tempurnya jatuh dilaut sebelum sampai dipangkalan udaranya di Perancis dan Benelux.
Menggunakan lebih dari 1000 unit pesawat bomber dan penempur Jerman memulai serangan udaranya pada siang hari.
Tapi Inggris lebih cerdik, Marsekal AU RAF Inggris Downding memerintahkan penempur ringan Spitfire dikerahkan untuk menghadang pemburu Me-109 dan pengawal bomber Me-110 Jerman.
Sedangkan penempur berat Hurricane digunakan untuk menjatuhkan bomber Heinkel He-111 dan Dornier Do-17.
Disini taktik Jerman ternyata salah, karena Kastaf AU Luftwaffe Goering memerintahkan pesawat-pesawat bomber menyerang hanya dengan sedikit pesawat pengawal.
Sedangkan pesawat pemburu Luftwaffe umumnya mendahului serangan untuk mencari pesawat-pesawat RAF Inggris.
Radar Inggris juga ampuh mengetahui arah serangan Jerman sehingga pilot-pilot RAF dapat dengan cepat menuju arah target serangan udara musuh.
Selain itu kebanyakan pesawat tempur Messerschmitt Jerman kala itu hanya memiliki jarak jangkau yang pendek sehingga daya terbangnya terbatas untuk berada lebih lama dilangit Inggris, yang berakibat banyak pesawat tempurnya jatuh dilaut sebelum sampai dipangkalan udaranya di Perancis dan Benelux.
Dalam perang udara ini juga banyak pilot-pilot berpengalaman dari Jerman yang jatuh dan tertangkap oleh
musuh. Sebagian besar jatuh bukan karena dogfight melawan pilot Inggris tapi karena kehabisan bahan bakar sehingga
terpaksa landing darurat didaratan Inggris.
Tapi walaupun
begitu Jerman tetap mampu
merontokkan banyak pesawat tempur RAF Inggris, tercatat 998 unit pesawat Inggris berhasil mereka jatuhkan. Sebagian
besar adalah Spitfire 55% dari total kills,
dan 38%
adalah Hurricane.
Yang unik dari pertempuran ini adalah Royal Navy Air Force juga ikut diperbantukan bersama RAF untuk mempertahankan langit Inggris. Adolph Malan dari AL Inggris dan Johnny “Patt” Pattle dari RAF meraih kills terbanyak menjatuhkan pesawat Luftwaffe selama Battle of Britain.
Sedangkan dipihak Jerman, Helmut Wick adalah pilot tempur Luftwaffe terbanyak yang menembak jatuh pesawat RAF Inggris dengan total 42 kills selama Battle of Britain. Sebanyak 24 unit Spitfire yang berhasil dijatuhkan Wick dalam dogfight sengit dilangit Inggris dan selat Channel.
Yang unik dari pertempuran ini adalah Royal Navy Air Force juga ikut diperbantukan bersama RAF untuk mempertahankan langit Inggris. Adolph Malan dari AL Inggris dan Johnny “Patt” Pattle dari RAF meraih kills terbanyak menjatuhkan pesawat Luftwaffe selama Battle of Britain.
Sedangkan dipihak Jerman, Helmut Wick adalah pilot tempur Luftwaffe terbanyak yang menembak jatuh pesawat RAF Inggris dengan total 42 kills selama Battle of Britain. Sebanyak 24 unit Spitfire yang berhasil dijatuhkan Wick dalam dogfight sengit dilangit Inggris dan selat Channel.
Inggris
yang kekurangan pilot tempur mendapat banyak bantuan pilot-pilot dari negara
persemakmurannya seperti Kanada, Afrika Selatan, Selandia Baru, India,
dan Australia.
Pilot-pilot Armee
D’Lair Perancis yang kabur ke Inggris juga ikut bahu membahu berjuang bersama
RAF
dalam mempertahankan Inggris. Diam-diam Amerika Serikat juga ikut
mengirimkan pilot USAAF untuk membantu Inggris.
Operasi Sea Lion pun diundur pada bulan Oktober, dan akhirnya dibatalkan oleh Hitler setelah Jerman kehilangan banyak pesawat tempur mereka.
Operasi Sea Lion pun diundur pada bulan Oktober, dan akhirnya dibatalkan oleh Hitler setelah Jerman kehilangan banyak pesawat tempur mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar